Jumat, 18 Februari 2011

Komentar Media Massatentang Buku SeratusTokoh yang PalingBerpengaruh dalamSejarah

Siapakah yang paling
berpengaruh dalam sejarah?
Hart menyusun daftar urut
(peringkat) seratus tokoh
dengan argumentasi yang
meyakinkan, tetapi juga mengundang perdebatan. Apa alasan Hart
menempatkan Nabi
Muhammad pada peringkat
pertama? Mengapa pula Nabi
Isa menempati peringkat
ke-3, sedangkan Isaac Newton peringkat ke-2? John F.
Kennedy termasuk ke dalam
seratus tokoh, tetapi mengapa
Mahatma Gandhi tidak? Siapa
yang lebih berpengaruh, Karl
Marx atau Kong Hu-Cu? `Umar bin Khattab atau Alexander
yang Agung? Seratus Tokoh penuh dengan
argumentasi, penuh pula
dengan humor, diterjemahkan
dengan gaya kocak Mahbub
Djunaidi. Dan inilah antara lain
pendapat pers: Keseratus bahasan riwayat
hidup ini mudah dicerna,
singkat-padat dan tajam;
sedang bukunya sendiri akan
merupakan tambahan yang
berharga bagi lemari referensi pembaca. Roger Bonham , dalam Columbus Dispatch Cara Hart menempatkan
kedudukan seseorang
tampaknya seperti
keterlaluan bagi sementara
orang …, tetapi buku ini merangsang pikiran dan
sangat mengasyikkan. Douglas Cox , dalam Los Angeles Times Judulnya saja buku Seratus
Tokoh, tetapi nilainya bisa jadi
paling sedikit sama dengan
seribu perbedaan pendapat.
Dan justru itu yang
diharapkan penulisnya. Scholastic Magazine Para pejuang hak-hak wanita
boleh mencatat kenyataan
dicantumkannnya hanya dua
orang wanita dalam daftar
Hart. Do Carter , dalam Seattle Post- Intelligencer Buku Hart, di samping
merupakan rangkuman
sejarah dunia yang
bermanfaat, juga merupakan
sumber perdebatan sengit
yang tak akan ada habisnya. Detroit Free Press Seratus Tokoh adalah sebuah
buku yang memuat peringkat
tokoh-tokoh sejarah menurut
ahli astronomi Michael H. Hart,
dan mengundang para
pembaca untuk melawan pilihannya. Kenneth L. Woodward , dalam Newsweek Karya Hart mengagumkan
dalam hal tidak
chauvinistisnya ... Sebuah
buku tebal yang besar dan
berat penuh fakta-dan-
pertentangan yang disebut Seratus Tokoh dan
ditakdirkan untuk menjadi
sebuah buku yang laris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar