Selasa, 01 Maret 2011

Bahagia dan SehatTanpa Marah

Bahagia dan Sehat Tanpa Marah – Sering dengar ungkapan itu? Marah adalah sebuah tindakan untuk menyalurkan emosi, emosi di sini tentunya yang mengandung muatan negatif. Wajar bila Anda mengungkapkan kekecewaan
atau hal-hal yang tidak Anda sukai dengan marah. Bila dilakukan dengan tepat, marah bisa menjadi penyaluran emosi yang sehat. Tetapi jika marah tidak terkontrol dan menjadi kebiasaan, Anda perlu waspada. Mulai sekarang, pikirkan lagi bila Anda ingin marah-marah. Selain tidak baik untuk kesehatan, marah tidak baik untuk kejiwaan. Depresi Marah yang berlebihan hanya akan menumpuk kadar stres dan ketegangan pada pikiran Anda. Ketidakberdayaan Anda dalam mengelola marah dapat mengakibatkan depresi berkepanjangan. Bahaya lain yang mengincar akibat depresi adalah kekecewaan akan banyak hal dan ketidakpercayaan pada diri sendiri. Seringkali perilaku depresi akan mencoba untuk bunuh diri. Menyeramkan bukan? Lelah Jika ada artis yang mengatakan bahwa peran sebagai pemarah lebih melelahkan dibanding peran sebagai orang baik, itu benar. Marah yang tidak terkendali akan meningkatkan hormon yang memicu stres. Berteriak saat marah ditambah adegan melempar barang-barang akan menguras banyak energi. Tidak heran bila Anda akan merasa lelah dan menurunkan daya konsentrasi setelah marah. Tidak Sehat Untuk Tubuh Marah akan memberikan efek langsung pada tubuh saat itu juga. Lihatlah orang yang sedang marah, napasnya tidak beraturan, jantung memompa darah lebih cepat, suhu tubuh akan meningkat dan berkeringat. Tentunya hal ini tidak baik untuk kesehatan Anda. Sakit kepala adalah efek ringan pada saat marah, tetapi bila Anda memelihara kebiasaan ini, serangan jantung siap menghantui Anda setiap saat. Dijauhi Orang Lain Siapa yang senang menghadapi orang yang setiap hari selalu marah. Orang yang pada awalnya memberi simpati akan jengah dengan kemarahan rutin seseorang. Jika Anda tidak ingin orang- orang yang Anda sayang kabur akibat kebiasaan marah Anda, mulailah untuk mengurangi kebiasaan buruk ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar