Rabu, 02 Maret 2011

Bahaya Antibiotik padaBayi


Bayi yang mendapat antibiotik, 70% lebih mungkin menderita asma di masa kanak-kanaK Jangan sembarangan
memberikan obat-obatan
pembunuh kuman atau
antibiotik pada bayi Anda.
Terutama, yang usianya
belum genap enam bulan. Penelitian di Amerika Serikat
menemukan, bayi yang
mendapat antibiotik, 70
persen lebih mungkin
menderita asma di masa
kanak-kanak. Penelitian juga mengungkapkan, bayi akan
mengalami peningkatan risiko
terkena asma sampai 40
persen pada pemberian
pertama antibiotik di bulan-
bulan pertama kehidupannya. Risiko meningkat 70 persen
jika mereka diberi obat kedua
untuk mengobati infeksi. Temuan para ilmuwan
Universitas Yale yang terbaru
ini adalah serangkaian studi
untuk menghubungkan obat-
obatan yang digunakan saat
bayi dengan asma pada anak. Para ahli ingin mengetahui
apakah obat benar-benar
menjadi salah satu penyebab
asma, dikutip dari laman Daily
Mail. Awalnya, terjadi perdebatan
di kalangan ilmuwan.
Sebagian menyalahkan
pemberian antibiotik pada
bulan-bulan awal kehidupan
anak. Namun yang lainnya mengatakan asma tidak ada
kaitan dengan antibiotik.
Riwayat penyakit keluarga
lebih mungkin menjadi
penyebab asma. Tetapi, dalam investigasi
terbaru, para ilmuwan
menyimpulkan bahwa
memang ada hubungan kuat
antara penggunaan antibiotik
dan asma. Bahkan setelah menghubungkan faktor-
faktor lain seperti riwayat
keluarga. Dalam penelitian, tim ilmuwan
Yale mempelajari 1.400 anak
untuk mengetahui apakah
mereka menggunakan
antiobiotik sejak dini sehingga
menyebabkan tingkat kasus asma lebih tinggi di masa
kanak-kanak. Anak yang diteliti adalah
mereka yang mendapat obat
antibiotik sebelum genap usia
enam bulan. Anak-anak yang
dilibatkan juga termasuk
mereka yang dilahirkan dari orangtua yang tidak
mempunyai riwayat penyakit
asma. Dalam laporan temuan
mereka, para peneliti Yale
menyalahkan obat
penggunaan antibiotik sejak
dini. Antibiotik ikut merusak
keseimbangan mikroba sebagai pelindung usus bayi
yang membantu menangkal
penyakit pada tahap awal
kehidupannya. Menurut laporan itu, paparan
awal mikroba, terutama di
saluran usus, tampaknya
diperlukan untuk sistem
kekebalan tubuh yang
matang dan seimbang dalam masa kanak-kanak.
Menggunakan antibiotik,
khususnya antibiotik
spektrum luas, dapat
mengubah flora mikroba
dalam usus, sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan dalam
sistem kekebalan tubuh dan
rentan alami alergi. Pemimpin penelitian Dr Kari
Risnes mengungkapkan,
“Temuan dari studi, kami harus mendorong dokter
untuk menghindari
penggunaan antibiotik yang
tidak perlu, terutama pada
anak-anak yang menderita
sakit ringan. ” Penelitian itu juga
mengungkapkan, di masa
kecil, anak laki-laki lebih
mungkin terkena asma
dibandingkan anak wanita.
Pada wanita lebih cenderung untuk mengembangkan asma
pada umur belasan tahun. Seperti diketahui, sekitar 1,1
juta anak di Inggris tercatat
menderita penyakit asma.
Kasus ini kemudian
menempatkan negara ini
sebagai negara memiliki kasus penyakit asma tertinggi di
dunia, terutama di kalangan
remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar