Kamis, 03 Maret 2011
Cewek PremanJadi Trend DiBelanda
Amsterdam
- Penelitian
terbaru
di
Belanda
menyatakan
bahwa para
cewek
yang suka nongkrong di jalanan, ternyata lebih agresif ketimbang para cowok. Jika sebelumnya para cowok ditakuti, sekarang justru para cewek lebih disegani, karena lebih ganas. Di jalan atau di kendaraan umum, kaum hawa tersebut senang memancing keributan. Mereka biasanya sengaja memanjangkan kuku untuk menyakiti para korbannya, sering memancing keributan dan mengajak berkelahi para cowok. Menurut mereka, berkelahi dan menghajar lelaki bisa menaikkan gengsi, sebaliknya, buat kaum adam dipukuli oleh perempuan, menjatuhkan gengsi sebagai pria sejati. Perbedaannya, jika preman pria membuat keributan di tempat umum, biasanya melampiaskan kemarahan dengan merusak benda apa saja, merusak fasilitas umum, mencorat-coret, dsb. Sedangkan para preman wanita melampiaskan kemarahan terhadap lawannya dengan menjambak, menonjok, menendang, dst. Menggelikan, jika para cewek preman tersebut menganggap unjuk kesangaran sebagai bentuk “emansipasi”. Seperti mengejar “karier ” dengan melakukan tindak kekerasan di jalan agar dianggap setara dengan cowok. Hasil penelitian Departemen Kehakiman belum lama ini menunjukkan bahwa satu dari 100 cewek usia 12-17 tahun di Belanda, terlibat atau menjadi tersangka tindak kejahatan dan kekerasan. Rasa hormat dari lingkungannyalah yang dicari para cewek brandalan tersebut, selain bentuk “emansipasi” tadi. Agar ditakuti dan dihormati, bertindak agresif dan berlaku sangar sebagai bentuk penyelesaian dari apa yang mereka cari. Contoh lain, cewek super galak, super agresif , dan hobi cari ribut, berusaha memperoleh rasa hormat dari temannya lewat berhubungan
seks dengan banyak cowok. Sehingga dianggap hebat dan dihormati. Cerita lain mengatakan ada petugas konseling yang mengetahui salah satu cewek preman tersebut ternyata punya hobi masak, lalu ia diberi tugas menjadi koki di Pusat Bimbingan Konseling Remaja. Kini remaja di sana jadi menghormati sang cewek karena pinter masak, bahkan bersedia mengajarkan memasak buat semua remaja di sana. Akhirnya, kelakuan si cewek tadi berubah, dari sifat negatif ke positif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar