Senin, 21 Februari 2011

Laba-laba PenghisapDarah Doyan Bau KausKaki


WASPADALAH! Laba-laba
Penghisap Darah Doyan Bau
Kaus Kaki – Dari penelitian terakhir, diketahui bahwa
sebuah spesies laba-laba yang
mangsa utamanya adalah
nyamuk pembawa penyakit
malaria, yakni Anopheles
gambiae, sangat tertarik dengan bau keringat di kaus
kaki. Peneliti asal Inggris dan Kenya
membuktikannya dalam
sebuah eksperimen. Mereka
menggunakan kaus kaki
bekas pakai untuk
mengetahui apakah laba-laba yang dimaksud juga memiliki
sifat yang sama dengan sifat
mangsanya, yakni tertarik
dengan bau-bauan dari
manusia. Ternyata, laba-laba lompat
tampak telah
mengembangkan
ketertarikan terhadap bau
kaki manusia untuk
membantu mereka menemukan mangsa. Temuan
ini dilaporkan pada jurnal
Biology Letters. Menurut peneliti, manusia kini
bisa ‘merekrut ’ Evarcha culicivora, laba-laba lompat
Afrika Timur tersebut, dalam
memerangi malaria. Caranya
dengan mengajak laba-laba itu
tinggal di rumah yang
dipenuhi dengan kaus kaki bau. Fiona Cross, peneliti dari
University of Canterbury,
Inggris dan Robert Jackson,
dari International Centre of
Insect Physiology and
Ecology, Kenya melakukan penelitian tersebut. Mereka
tertarik meneliti spesies laba-
laba itu karena laba-laba itu
merupakan pemangsa satu-
satunya yang secara spesifik
memangsa nyamuk penyebab malaria tersebut. “Kami memiliki kecurigaan bahwa bau manusia sangat
menarik bagi laba-laba
sebelum melakukan
eksperimen ini, ” kata Cross, seperti dikutip dari BBC, 21
Februari 2011. “Padahal umumnya, laba-laba ini
tinggal di rerumputan tinggi
di luar rumah atau di gedung-
gedung yang ditinggali
manusia.” Untuk membuktikan
kecurigaan itu, mereka
merancang peralatan
eksperimen berbasis aroma
yang disebut sebagai
olfactometer. Mereka kemudian menempatkan laba-
laba uji dalam sebuah wadah.
Udara kemudian dipompakan
ke masing-masing wadah.
Masing-masing udara datang
dari kotak yang berisi kaus kaki bersih dan kaus kaki
bekas dipakai yang memiliki
bau keringat kaki manusia. Bagi tiap laba-laba, peneliti
juga menyediakan pintu
darurat agar mereka bisa
melarikan diri kapan saja ke
ruangan yang tidak diberi bau
apapun. “Ternyata, laba-laba yang diberi aroma kaus kaki bau
betah berlama-lama di
ruangan yang dihembuskan
bau tersebut, dibandingkan
laba-laba yang dihembuskan
bau kaus kaki yang baru dicuci,” kata Cross. “Kenyataan bahwa laba-laba menemukan bahwa bau
manusia sangat menarik
belum pernah diketahui
sebelumnya. ” Cross menyebutkan,
penemuan ini berkaitan
dengan perilaku lain laba-laba
ini. “Saat mereka menemukan bau darah, mereka bisa
menjadi sangat rakus dan bisa
membunuh hingga 20
nyamuk secara terus menerus,
meski tidak memakan
seluruhnya, ” ucapnya. Saat ini, kata Cross, mereka
perlu mempelajari lebih lanjut
perilaku seperti itu. “Mereka menjadi gila saat berada di
sekeliling nyamuk yang sudah
menghisap darah,” ucapnya. Meski kedengarannya
mengerikan, kedua peneliti
yakin bahwa makhluk haus
darah itu bisa membantu
manusia dalam memenangkan
pertempuran kompleks melawan malaria. “Laba-laba itu ada di lingkungan dan
tersedia secara gratis, ” kata Cross. “Lalu kenapa tidak kita mencari cara untuk
memanfaatkan predator
menarik ini ?” Cross dan rekan-rekannya kini
mencari cara bagaimana
manusia bisa mengundang
laba-laba ini ke dalam rumah
tanpa mengundang pula
nyamuk. “Di kawasan yang dilanda wabah malaria, orang-
orang perlu menyambut
kedatangan makhluk tersebut
ke dalam rumahnya, ” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar